Pidi Baiq, sebuah nama yang kenal untuk pencinta novel. Masalahnya banyak novel yang sudah dilahirkan seperti "Dilan: Ia Ialah Dilanku 1990". Novel itu ialah kreasi beliau yang ke-9. Berikut cuplikan didalamnya yang dibungkus dalam resensi novel Dilan 1990.
Judul: Dilan (Ia Ialah Dilanku Tahun 1990)
Penulis: Pidi Baiq
Penerbit: PT
Mizan Pustaka
Tahun terbit:
2005
Halaman: 330,
tebal 20,5 cm
ISBN: 978-602-7870-41-3
Resensi: Novel
Dilan 1990
Novel Dilan ini
bercerita cerita cinta anak SMA yakni Dilan. Dia adalah anak geng motor yang
memiliki sifat nakal, tetapi bila disaksikan dari bagian lain akan diketemukan
hal positif dalam dianya.
Satu saat, Dilan
jatuh hati dengan anak baru di sekolahnya namanya Milea. Awalannya, gadis itu
kebingungan dengan Dilan ajaknya kenalan.
Milea sebagai
siswa baru yang berpindah dari Jakarta. Saat dia jalan ke sekolah, Milea
berjumpa salah satunya rekan sekolahnya sebagai peramal.
Peramal itu
berbicara jika mereka kelak akan berjumpa kembali di kantin. Milea pada awalnya
meremehkan peramal lelaki itu, tetapi dia malah terganggu tiap hari. Milea juga
memilih untuk cari tahu identitasnya. Pada akhirnya dia ketahui peramal itu
ialah Dilan.
Satu saat, Milea
dituruti Dilan saat pulang naik angkot. Dilan juga berbicara jika menurut dia
Milea itu elok, tetapi Dilan belum menyukainya. Tetapi belum mengetahui kelak
sore, nantikan saja.
Hati Milea
berdebar dengar pengucapan Dilan karena dia benar-benar terkejut. Milea cuman
diam dengarnya, dia pikirkan kekasihnya di Jakarta yang namanya Beni.
Dilan dekati
Milea memakai langkah yang lain hingga mengakibatkan Milea terus pikirkannya.
Dilan mengirim coklat untuk Milea melalui tukang pos. Disamping itu, dia minta
bantuan Bi Asih memijat Milea saat sakit.
Saat ulang tahun,
Milea mendapatkan hadiah berbentuk Teka Teki Silang (TTS). Isi pada TTS itu
ialah perkataan selamat ulang tahun untuk Milea sekalian sebagai hadiah.
Dilan
mengutarakan jika dia sayang dengan Milea. Tetapi, TTS itu telah diisi karena
Dilan tidak mau Milea pusing mengisinya.
Secara
perlahan-lahan Dilan dan Milea makin dekat. Milea juga ketahui beberapa hal
berkaitan Dilan dari ponakan Dilan namanya Wati yang rekan sekelasnya.
Sekolah Milea
yang berada di Bandung dipilih sebagai peserta pintar jeli di TVRI. Pelajar
yang tidak berperan serta sebagai peserta dianjurkan masih tetap turut
memberikan support teman-temanya yang lomba.
Milea ialah satu
diantaranya. Di Jakarta kelak, dia ingin berjumpa kekasihnya, Beni. Dia menanti
Beni lama yang sudah janji akan tiba ke stasiun TV itu. Kenyataannya, Beni
tidak muncul-muncul.
Milea pada
akhirnya pergi makan dengan Wati dan Nandan. Di saat itu Beni tiba selanjutnya
geram menyaksikan Milea dan lelaki lain makan bersama. Jalinan ke-2 nya usai
karena peristiwa ini.
Kelebihan Novel
Isi novel berisi
banyak pembicaraan hingga lebih nikmat dan gampang untuk dibaca dan tidak
berbelit. Disamping itu, penulis menggunakan bahasa yang rileks dan membuat
tawa.
Pembaca akan
terikut dengan situasi narasi yang oleh penulis dilukiskan benar-benar
membahagiakan. Apa lagi narasi pertalian cinta di periode SMA ini dibungkus
benar-benar romantis. Didalamnya diberi bumbu dengan beragam peristiwa konyol
dan lucu.
Banyak ditemui
figur pengiring. Ini jadi menarik karena di halaman muka dipampang gambar
contoh dari tiap figur. Penampilannya berlainan dengan tipe novel roman seperti
umumnya. Pada halaman tertentu, ada contoh episode.
Novel mengajari
beberapa cara untuk jaga pasangan hingga jalinan dapat bertahan di dalam
periode waktu yang lama dan komunikasi berjalan mulus.
Sampul luar
menarik karena ada gambar remaja SMA yang berdiri tepat di muka motor jaman
1990 an. Gambar itu mengilustrasikan figur Dilan yang disebut anggota dari geng
motor.
Narasi
benar-benar enteng dan rileks hingga tidak makan beberapa waktu Anda untuk
menuntaskan membaca.
Kekurangan Novel
Novel berisi
cerita cinta tahun 1990, secara automatis baik lelucon atau
pembicaraan-percakapan yang digunakan kuat hubungannya dengan kehidupan pada
tahun itu. Untuk pembaca yang hidup pada tahun 2000 ke atas pasti kesusahan
dalam pahaminya.
Ditemui beberapa
kalimat yang agak aneh dan pembicaraan kurang menyambung yang diprediksi karena
dampak dari latar waktu.
Watak Dilan
terlampau mencolok karena hampir semua narasi bergelut Dilan saja.
Mengakibatkan, peranan Milea seakan-akan terlewatkan.
Novel cuman
ditujukan untuk kelompok tertentu saja, tidak seluruhnya umur bisa membaca
novel dengan jenis roman ini.
Novel terlihat
eksklusif karena jumlah halamannya benar-benar tebal, walau sebenarnya tulisan
setiap helainya tidak demikian penuh.
Resensi novel
Dilan 1990 bisa menjadi alternative bila Anda ingin ketahui ceritanya tetapi
sedikit mempunyai waktu senggang. Walau ceritanya cuman sepotong saja, tetapi
telah meliputi keseluruhnya isi novel, yakni mengenai pertalian cinta remaja.