Resensi Novel Fenomenal Laskar Pelangi karya Andrea Hirata

Laskar Pelangi sebagai novel yang di inspirasi dari cerita riil kehidupan Andrea Hirata sebagai penulis yang mana waktu itu dianya berada tinggal di Dusun Menggantung, Kabupaten Menggantung, Belitung Timur. Terkait dengan hal itu, gampang untuk sang penulis mempresentasikan beragam elemen sosial dan budaya warga Belitung ke wujud narasi di novel Laskar Pelangi ini secara bagus.

Hal itu sebagai daya tarik warga untuk beli dan membaca novel kreasi Andrea Hirata ini karena didalamnya berisi juga cerita menginspirasi yang bisa jadi motivasi dan renungan untuk pembacanya.

Resensi Novel Fenomenal Laskar Pelangi karya Andrea Hirata
Resensi Novel Fenomenal Laskar Pelangi karya Andrea Hirata

Tidak main-main, novel Laskar Pelangi kreasi Andrea Hirata ini sudah kantongi banyak perolehan dan itu jadi satu bentuk prestasi untuk sastra. Hal tersebut bisa dibuktikan jika novel ini sudah masuk ke jejeran International Best Seller, dialihbahasakan ke 40 bahasa asing, keluar di dalam 22 bahasa, dan sukses tersebar di lebih dari 130 negara.

Tidak itu saja, Laskar Pelangi sukses dialihwahanakan ke wujud layar-lebar, sinetron musikal, seri tv, lagu, dan koreografi oleh Citydance Company di Washington, D.C., dan disiarkan di Smithsonian dan Berlinale (The Berlin International Film Festival).

Dalam novel ini Andrea akan membuat kita terpingkal-pingkal ikuti cerita beberapa orang Melayu di pedalaman Belitong yang polos, sesenggukan oleh cerita cinta yang masygul, atau menggeleng kepala oleh intrik-intrik mereka yang mengagumkan. Kita akan mendapati manusia-manusia yang tidak prima, tetapi sekalian mendapati kebijakan pada diri mereka.

Novel Laskar Pelangi bercerita kehidupan 10 anak yang tidak sanggup, tapi mempunyai semangat juang untuk meneruskan pengajarannya di daerah Menggantung, Kepulauan Bangka Belitung. Mayoritas dari ke-10 anak yang tempuh pengajaran di SD Muhammadiyah Menggantung sebagai anak dari beberapa penambang timah di pulau dengan pencapaian kekayaan alam timah yang paling besar di dunia.

Meskipun begitu, hal itu kebalikannya dengan tingkat kesejahteraan warga asli pada sebuah wilayah. Realita itu yang perlu diterima oleh semua kelompok, dimulai dari anak-anak, beberapa orang tuanya, bahkan juga warga miskin di wilayah di tempat.

Dibalik kebatasan yang perlu mereka temui, baik itu berbentuk fasilitas dan prasarana atau tenaga pengajar, ke-10 anak sebagai figur khusus dalam novel ini masih tetap memiliki semangat juang dalam aktivitas pengajaran yang sedang mereka menempuh.

Ke-10 anak luar biasa itu dinamakan Laskar Pelangi, salah satunya namanya Ikal, Lintang, Sahara Aulia Fadillah, Mahar Ahlan, Syahdan Noor Aziz, Muhammad Jundullah Gufron Nur Jaman atau A Kiong, Samson atau Borek, Mukharam Kudai Khairani, Trapani Ihsan Jamari, dan Harun Ardhli Ramadhan. Selang waktu bergulir, mereka mempunyai seorang rekan baru, pindahan dari SD PN Timah namanya Flo.

Kebersama-samaan dari beberapa anggota dari Laskar Pelangi itu berawal saat akseptasi pelajar dan pelajar baru di SD Muhammadiyah Menggantung. Saat akseptasi siswa baru, tercatat lebih kurang 9 siswa. Namun, sayang jumlah itu tidak memenuhi persyaratan kelangsungannya pengajaran di SD Muhammadiyah itu.

Bahkan juga, beberapa saat saat sebelum ada hal itu, pemda dengan lewat Departemen Pengajaran dan Kebudayaan di Sulawesi Selatan, telah memberi teguran kepada pihak Sekolah Dasar Islam itu berkenaan rencana penutupan sekolah yang dapat disebutkan telah tua itu.

Hal itu akan diwujudkan jikamana sekolah tidak sanggup memenuhi persyaratan minimum jumlah siswa, yakni sekurang-kurangnya 10 pelajar. Sama seperti yang telah disebutkan, jika hal tersebut terjadi, harus atau sukai tidak sukai, sekolah yang berkaitan tidak dibolehkan untuk lakukan aktivitas mengajar-belajar.

Semua orangtua atau wali, calon pelajar, Bu Muslimah dan Pak Harfan juga mempunyai keinginan penuh menanti kedatangan pelajar kesepuluh agar selamatkan SD Muhammadiyah.

Di beberapa detik akhir Pak Harfan yang telah meredam rasa sedih dalam dianya bertepatan harus memutuskan keputusan yang sangat berat. Tetapi, di tengah-tengah sedih yang mereka alami, hadirlah seorang anak yang terlihat semakin besar jika dibanding dengan anak-anak yang lain.

Anak itu tidak sendiri, dia tiba bersama ibunya dan ingin daftarkan diri sebagai siswa baru di SD Muhammadiyah itu. Siswa baru itu, yaitu Harun Ardhli Ramadhan. Wangi memiliki keterbatasan psikis dan dapat disebutkan berperanan dalam selamatkan sekolah, semua pelajar baru SD Muhammadiyah Menggantung, dan beberapa orangtua atau wali.

Kebahagiaan dan rasa haru juga terlihat terang di muka Pak Harfan dan Bu Muslimah. Sepanjang aktivitas belajar dan mengajarkan yang mereka lewati, ditemani juga dengan seorang guru dengan pengabdian yang tinggi akan ranah pengajaran, yakni Bu Muslimah. Dia memiliki personalitas yang baik sekali, sabar, ahli dalam mengajarkan siswa-muridnya belajar, pengasih, dan lain-lain.

Dalam cerita berikut, Bu Muslimah yang sudah memberikan panggilan ke ke-10 anak itu sebagai Laskar Pelangi.

Bukan hanya Bu Muslimah, ada Pak Harfan Effendi Noor yang siap merangkap kedudukan, yaitu guru sekalian Kepala Sekolah SD Muhammadiyah Menggantung. Pengutaraan materi ajar yang dikatakan oleh Pak Harfan seringkali menyisipkan cerita panutan nabi dan rasul.

Di novel ini, cerita perjalanan beberapa anggota Laskar Pelangi dalam jalankan pengajaran di SD Muhammadiyah Menggantung didampingi oleh beragam macam emosional, dimulai dari rasa berbahagia, menegangkan, sampai memilukan sekalinya.

Untuk Ikal dan Arai, kemiskinan bisa ambil segala hal, terkecuali satu: mimpi. Mereka tempatkan mimpi setingginya. Dua anak kuli timah itu meluapkan seluruh tenaga. Meski begitu, manisnya hidup jangan lupa dilewati.

Di selang aktivitas belajar dalam sekolah menengah, sering kali ada sela untuk nikmati periode remaja. Mencuri-curi waktu melihat bioskop, memburu cinta pertama, ialah demikian dari cerita mereka. Tetapi, satu perihal tidak pernah terlupa, mimpi yang sudah lama bersemayam pada diri.

Penokohan dalam Novel Laskar Pelangi

1. Ikal

Ikal ialah figur ‘Aku' dalam novel ini. Ikal selalu menempati rangking ke-2 dan memiliki rekan sebangku, yaitu Lintang. Dapat disebutkan, Ikal ialah anak paling pandai di Laskar Pelangi. Dia menyimpan ketertarikan dalam sektor sastra, hal tersebut terlihat dalam kesehariannya yang suka menulis sajak atau puisi.

 

Dia menyenangi seorang wanita yang disebut ponakan dari A Kiong, namanya A Ling yang pertama kalinya ditemuinya di toko kelontong Toko Cahaya Keinginan. Sampai pada akhirnya, A Ling ke Jakarta untuk temani si bibi hingga jalinan mereka berdua diwajibkan pisah karena jarak.

2. Lintang

Sama seperti yang telah diterangkan awalnya, Lintang ialah rekan sebangku Ikal. Lintang mempunyai ayah yang bekerja sebagai seorang nelayan miskin. Namun, si ayah harus memikul kehidupan keluarganya yang terbagi dalam 14 orang.

Lintang ialah anak yang memiliki ketertarikan besar dalam tempuh pengajaran dan brilian. Hal tersebut terlihat saat hari awal ada di sekolah itu dia mempunyai semangat tinggi dan kegeniusan otaknya mengantarkan team SD Muhammadiyah jadi juara dalam persaingan pintar jeli.

Dianya sering aktif dalam kelas dan memiliki cita-cita jadi seorang yang pakar dalam sektor matematika. Walau dia terlalu pandai, lelaki memiliki rambut ikal merah ini pernah salah bawa alat sekolah.

Dia mau tak mau memendam cita-citanya semenjak ayahnya wafat. Dengan demikian, dia berusaha keras agar mengongkosi keperluan dianya dan keluarga.

3. Sahara

Sahara ialah salah satu anggota wanita dalam Laskar Pelangi. Sahara sebagai gadis yang keras kepala, memiliki pendirian yang kuat, dan taat pada agamanya. Dia sebagai gadis pintar, baik, dan ramah ke siapa saja, kecuali A Kiong. Hal tersebut karena semenjak mereka masuk sekolah, telah dia basahi memakai air dalam termosnya itu.

4. Mahar

Mahar ialah pria ganteng memiliki badan kurus yang memiliki ketertarikan dan bakar pada sektor seni. Hal tersebut bisa dibuktikan saat Bu Muslimah yang meminta untuk menyanyi di kelas saat pelajaran seni suara. Mahar, sang pencinta okultisme ini, seringkali dipojokkan oleh teman-temannya.

Saat dewasa, dia sempat tidak bekerja, dianya tidak bisa ke mana saja karena ibunya kerap sakit-sakitan. Tetapi, siapa kira, dia dibawa oleh pejabat untuk membikin dokumentasi permainan anak bau tradisionil, sesudah membaca tulisan artikel yang dia muat dalam suatu majalah. Hingga kemudian, dianya sukses mengeluarkan sebuah novel bertopik pertemanan.

5. A Kiong

A Kiong sebagai anak Hokian turunan Tionghoa, penganut sejati Mahar sejak dari kelas satu. A Kiong berasumsi jika Mahar sebagai master atau temperaturnya yang mulia. Adapun pria imut ini memiliki jiwa pertemanan yang kuat dan tinggi, berbaik hati, dan membantu pada sama-sama, kecuali Sahara. Meskipun mereka sering berkelahi, kenyataannya A Kiong dan Sahara sama-sama menyukai keduanya.

6. Syahdan

Syahdan anak seorang nelayan, dia cerah, tapi tak pernah mencolok. Dapat disebut, jika ada suatu hal, dia sekurang-kurangnya memperoleh perhatian. Misalnya, saat mainkan drama, dianya cuman jadi seorang tukang kipas putri dan itu masih saja kekeliruan yang dibuatnya.

Syahdan jadi saksi bisu cinta pertama Ikal. Dia dan Ikal yang bekerja beli kapur di kelontong "Toko Cahaya Keinginan" semenjak Ikal jatuh cinta pada A Ling. Tidak kira, ternyata Syahdan memiliki harapan yang tidak terkirakan oleh anggota Laskar Pelangi, yaitu jadi seorang artis.

Pada akhirannya, dengan beragam usaha kerasnya, dia jadi seorang artis betulan, meskipun sekedar berperanan kecil, seperti jin atau tuyul. Tetapi, dianya berasa jemu, selanjutnya ikuti pelatihan computer sampai sukses jadi network designer.

7. Kucai

Kucai sering jadi ketua kelas saat angkatan Laskar Pelangi. Kucai menanggung derita rabun jauh karena kekurangan nutrisi, bahkan juga penglihatannya tidak pas pada target sekitaran 20 derajat. Jika sedang memandang ke Borek, dia akan terlihat memerhatikan ke Trapani.

Semenjak kecil, Kucai kelihatan menjadi seorang politik. Hingga kemudian, hal tersebut bisa dibuktikan saat dianya dewasa, yakni jadi ketua fraksi di DPRD Belitung.

8. Borek

Borek ialah pria besar pecinta otot. Dia selalu jaga citranya sebagai pria jantan berotot. Saat dewasa juga, dianya jadi seorang kuli di toko punya Sahara dan A Kiong.

9. Trapani

Dia ialah pria ganteng, pintar, murah hati, dan sangat menyukai si ibu. Hal apa saja yang Trapani kerjakan, sering ditemani oleh ibunya. Hal tersebut kelihatan saat mereka akan tampil jadi band yang dikomandoi Mahar, tapi Trapani malas tampil jika ibunya tidak melihatnya. Pria yang mempunyai harapan sebagai guru ini, nahasnya usai di dalam rumah jiwa karena kebergantungan dianya akan si ibu..

10. Harun

Harun memiliki keterbatasan psikis, mengawali sekolah dasarnya saat berumur 15 tahun. Dia benar-benar jenaka, hal tersebut terjadi saat dianya sedang bercerita ke Sahara berkaitan kucingnya yang memiliki belang tiga dan melahirkan tiga anak yang mana masing-masing berbelang tiga juga pada tanggal tiga.

Tidak itu saja, dia suka bertanya hari liburan lebaran pada Bu Muslimah dan saat pelajaran kreasi seni di kelas enam, dianya cuman menyerahkan 3 biji botol kecap.

11. Bu Muslimah

Wanita bernama komplet N.A. Muslimah Hafsari ini, sebagai seorang guru di Sekolah Dasar Muhammadiyah. Bu Muslimah sangat ahli dan gigih dalam mengajarkan meskipun honornya belum dibayarkan. Dia mempunyai pengabdian tinggi di ranah pengajaran, ditambah jadi pendidik di sekolah Islam itu. Bu Muslim benar-benar menyenangi bunga, berpendirian maju dan terbuka akan ide baru, berbaik hati, dan terhitung orang yang sabar.

12. Pak Harfan

Pak Harfan mempunyai nama komplet K.A. Harfan Efendy Noor. Dia merangkap kedudukan sebagai Kepala Sekolah dan guru di SD Muhammadiyah. Dia dengan Bu Muslimah masih tetap menjaga sekolah itu yang nyaris ditutup karena kekurangan siswa atau pelajar. Pak Harfan memiliki pengabdian yang lumayan tinggi akan pengajaran.

Dalam novel ini Andrea akan membuat kita terpingkal-pingkal ikuti cerita beberapa orang Melayu di pedalaman Belitong yang polos, sesenggukan oleh cerita cinta yang masygul, atau menggeleng kepala oleh intrik-intrik mereka yang mengagumkan.

Kita akan mendapati manusia-manusia yang tidak prima, sekalian mendapati kebijakan pada diri mereka.

Keunggulan Novel Laskar Pelangi

Salah satunya keunggulan yang sukses dihidangkan dalam novel ini oleh si penulis-Andrea Hirata-adalah ada pada macam bahasa yang unik dan khas. Dalam kreasinya ini, Andrea Hirata berusaha untuk tuangkan nuansa kultur dari warga Melayu, selanjutnya ada faktor sosial dan budaya yang dicontohkan secara jelas dalam dialog-dialognya.

Pernah di suatu peluang, Andrea Hirata menjelaskan jika langkah dianya menulis novel ini, yaitu karena di inspirasi dari langkah menceritakannya warga Melayu.

Kemahiran si penulis dalam menyusun satu duka cita jadi komedi yang pantas untuk jadi bahan tawa, tertuang cukup bagus di novel Laskar Pelangi. Hal tersebut kelihatan saat diskusi yang terjadi antara beberapa anggota Laskar Pelangi dan warga Belitung.

Disamping itu, dalam novel Laskar Pelangi banyak berisi pesan positif, salah satunya kesabaran, keteguhan, sikap tidak mudah menyerah, keberanian untuk mimpi dan memperjuangkannya, dan yang lain.

Dalam novel ini juga, ada keutamaan untuk memperdalam pengajaran sekolah dan memiliki kepribadian agama yang kuat. Novel ini jadi bahan bacaan harus untuk golongan muda yang seringkali bergembira akan keringanan ekonomi dan tidak mengenali sulit payahnya meniti kehidupan dari 0 untuk meraih masa datang cemerlang.

Bukan hanya golongan muda, novel Laskar Pelangi juga baik untuk dibaca oleh tenaga pengajar dan pemerintahan yang lupa akan keutamaan ranah pengajaran. Dari hasil kelengahan itu, seperti sering juga bangsa ini merasakan beragam jenis olokan atau kritikan dari bangsa lain karena bangsa ini memiliki sumber daya manusia dengan kualitas yang kurang kapabel.

Selanjutnya, point yang tidak kalah keutamaan ialah novel ini mengangkat permasalahan sosial dan ekonomi yang mana hal tersebut sangat berkaitan dengan kehidupan, baik di masa kini atau di periode yang akan tiba. Hal itu, salah satunya berkaitan kemiskinan, pengajaran, ketimpangan sosial warga, dan lain-lain. Bahkan juga, persoalan atau rumor itu tidak cuma berkaitan di Indonesia, tetapi di beberapa negara lain juga.

Kekurangan Novel Laskar Pelangi

Kekurangan novel Laskar Pelangi ada pada pemakaian beragam istilah yang jarang-jarang ditemui oleh pembaca hingga akan sulit untuk dipahami dan dimengerti pada sesuatu yang dikatakan oleh penulis. Meskipun ada glosarium atas diksi-diksi yang susah dimengerti, tapi ditempatkan diakhir novel hingga dalam membaca novel itu akan berasa kurang ringkas.

Disamping itu, kekurangan yang lain berada pada ending narasi yang membingungan dan condong menggantung. Kenapa? Pertama, akhir narasi memusingkan karena figur "Saya" yang semulanya Ikal, secara mendadak beralih menjadi seseorang. Ke-2 , ceritanya condong menggantung karena munculkan rasa ingin tahu dan kekecewaan diakhir narasi. Namun, nampaknya hal tersebut menyengaja dilaksanakan oleh penulis karena narasi dari Laskar Pelangi ini diteruskan pada sekuel selanjutnya.

Kabarnya, berdasar riset antah berantah, wajarnya idealisme anak muda yang baru tamat dari perguruan tinggi bertahan paling lama empat bulan. Kemudian mereka bisa menjadi pengeluh, penggerutu, dan penyalah seperti beberapa orang yang lain, lalu secara memilukan terbawa arus deras sungai besar kegiatan rutin dan basa-basi birokrasi lalu runduk taat pada mekanisme yang jelek.

Dalam realita hidup semacam itu, sejauh mana Desi berani menjaga idealismenya jadi guru matematika di sekolah penjuru?

Instruksi dan Ringkasan Resensi Novel Laskar Pelangi

Berdasar cerita dari novel Laskar Pelangi, tentu saja banyak pelajaran yang bisa diambil dan diaplikasikan dalam kehidupan setiap hari, salah satunya kita harus mengucapkan syukur akan pemberian Tuhan, menghargakan keutamaan hidup ini, tidak gampang berserah dan usaha sedapat mungkin jika inginkan suatu hal.sebuah hal.

Tidak cuman hanya itu, kecerdasan bukan jadi parameter keberhasilan seorang. Hal tersebut bisa kelihatan dari cerita figur Lintang di novel ini, dia ialah anak yang pandai. Namun, diakhir narasi, dia jadi seorang pengemudi truk.

Berdasar cerita sang Lintang, kita sebagai pembaca bisa ambil makna jika hidup ini telah ada yang atur, yakni Tuhan Yang Maha Esa. Dalam kata lain, jika kita telah usaha semaksimal kemungkinan pada sesuatu yang kita mimpikan, tapi hal itu tidak diwujudkan, janganlah lupa untuk selalu mengucapkan syukur dengan yang telah Tuhan tentukan.

Itu Resensi Novel Laskar Pelangi kreasi Andrea Hirata. Jika Grameds tertarik dan ingin cari novel kreasi Andrea Hirata yang lain atau cari buku pengetahuan, pasti kalian dapat temui, membeli, dan baca bukunya di Gramedia.com dan Gramedia Digital karena Gramedia selalu jadi #SahabatTanpaBatas untuk kalian yang ingin mengangsu pengetahuan.

NEXT ARTICLE Next Post
PREVIOUS ARTICLE Previous Post
NEXT ARTICLE Next Post
PREVIOUS ARTICLE Previous Post
 
banner

Delivered by FeedBurner